Manajemen Pendidikan Islam pada Era Revolusi Industri 4.0 Di MAN 2 Kota Jambi
Main Article Content
Abstract
Era revolusi industry (RI) 4.0 dan selanjutnya 75% pekerjaan melibatkan kemampuan sains, teknologi, teknik dan matematika, internet of things, pembelajaran sepanjang hayat. Revolusi berbasis Cyber Physical System,gabungan antara domain digital, fisik, dan biologi. Lebih dari 55 % organisasi menyatakan bahwa digital talent gap semakin lebar. Indonesia perlu meningkatkan kualitas keterampilan tenaga kerja dengan teknologi digital. Semakin pentingnya kecakapan sosial (social skills) dalam bekerja. Metode penelitian dalam penelitian kualitatif ini adalah studi pustaka yang di awali dari peneliti itu sendiri, adapun penelitian lainnya adalah berupa pengumpulan data terhadap naskah dengan alat kamera atau foto copy, dan kartu data untuk membantu peneliti dalam mengklarifikasi data yang telah didapatkan di lapangan. Dalam penelitian ini yaitu verbal simbolik terhadap naskah-naskah yang belum dianalisis dengan alat bantu baik kamera maupun foto copy. Masalah lain yang menghambat perkembangan pendidikan Islam, sebagaimana yang disebutkan di atas adalah minimnya pemikiran kreatif, inovatif, dan kritis yang dilontarkan oleh praktisi pendidikan Islam dan para pakar terhadap isu-isu aktual yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Para praktisi dan pakar pendidikan Islam lebih sibuk memikirkan perbedaan-perbedaan yang terjadi antara lembaga pendidikan satu dengan lembaga pendidikan yang lainnya, dari pada memikirkan tentang isu-isu krusial yang berkembang. Belum nampak ide-ide kreatif, inovatif, dan kritis yang dimunculkan oleh pemikir pendidikan Islam untuk kemajuan pendidikan Islam itu sendiri.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.