IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBIASAAN KEAGAMAAN DI MI ANNUR SINGKUT KABUPATEN SAROLANGUN
Main Article Content
Abstract
Pendidikan karakter merupakan pondasi awal yang dibutuhkan dalam membangun bangsa. Karakter yang berkualitas dibentuk dan dibina sejak usia dini karena usia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang. Akan tetapi, masih terdapat peserta didik yang belum memiliki karakter yang baik, seperti cara berpakaian dan sikap kurang sopan kepada pendidik, kurangnya kedisiplinan, kejujuran, dan rasa tanggung jawab sebagai peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter melalui kegiatan keagamaan di MI Annur Singkut Kabupaten Sarolangun. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif lapangan. Metode pengumpulan data menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, pendidik, peserta didik, serta orangtua/ wali. Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai kondisi fisik maupun non fisik serta penerapan pendidikan karakter melalui kegiatan keagamaan peserta didik. Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan informasi dokumen terkait penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, proses pelaksanaan kegiatan keagamaan di MI Annur Singkut Kabupaten Sarolangun dilaksanakan dengan menggunakan metode pembiasaan yang dilakukan secara terus menerus dan terstruktur. Kegiatan keagamaan yang meliputi 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun), berbaris, membaca janji pelajar dan berjabat tangan, berdoa bersama, sholat dhuha dan dhuhur berjamah, dan membaca surat pendek. Nilai karakter yang ditanamkan disekolah adalah nilai religius, disiplin, dan tanggung jawab. Faktor penghambat atau kendala yang dihadapi dalam mengiplementasikan pendidikan karakter melalui kegiatan keagamaan di MI Annur Singkut Kabupaten Sarolangun adalah sarana dan prasarana yang belum memadai, serta kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya dampingan terhadap perkembangan anak. Solusi yang dilakukan yaitu penyediaan juz ammah atau Al-Qur?an, peningkatan pengawasan oleh para pendidik dan terjalinnya kerjasama dengan wali peserta didik dengan baik.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.